Berita Film : KCB mengharu biru

Praha – Menyusul sukses film-film Indonesia sebelumnya, dua film ‘Ketika Cinta Bertasbih’, garapan sutradara Chairul Umam juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat asing di Praha, Republik Ceko.

“Pemutaran film ini merupakan kegiatan rutin KBRI Praha. Setiap bulan diputar film Indonesia di Bioskop Mini, di aula,” tutur Konselor Pensosbudpar Azis Nurwahyudi kepada detikcom, Jumat (26/3/2010).

Baca lebih lanjut

By madiunpublik Dikirimkan di Hiburan Dengan kaitkata

CALON TANDATANGANI KESEPAHAMAN SIAP MENANG SIAP KALAH FAIR PLAY

NGAWI-Kandidat yang turun dalam pilkada mendatang berjanji akan bertarung dengan fair play.Mereka juga sepakat menerima keputusan hasil akhir pelaksananaan pesta demokrasi lokal yang akan dihelat 12 Mei nanti. Selain itu,menghindarkan gesekan yang mengarah pada tindakan anarkis.
Nota kesepahaman bersama itu tercantum dalam deklarasi ‘Siap Menang dan Siap Kalah’ yang penandatangannya dilakukan di aula Mapolres Ngawi,kemarin(25/3).”Kami mengajak seluruh elemen yang terlibat dalam pilkada untuk menjaga kondusivitas keamanan bersama,”terang Kapolres Ngawi AKBP Budi Sajidin di hadapan wartawan. Baca lebih lanjut

Standarisasi nilai ujian akhir nasional (UAN)

MADIUN-Penetapan standarisasi nilai ujian akhir nasional (UAN) yang meningkat setiap tahun, membuat sebagian besar siswa mencari alternatif agar lebih intensif ketika belajar. Salah satunya, mengikuti bimbingan belajar (Bimbel). Setiap tahun jumlah siswa yang mendaftar di sini terus meningkat, ujar Sari Wahyuningsih, Kepala Cabang Primagama Madiun, kemarin (15/10).

Baca lebih lanjut

Sambel Pecel Khas Madiun

Sambal pecel merupakan sambal khas masyarakat madiun. Rasanya yang khas kacang dan pedes ini menambah selera makan. terutama jika dimakan disaat sarapan pagi dengan lauk tempe ata rempeyek…. hemmm enak banget. Tahukan kalian terbuat dari apa sambal pecel itu? nenk moyang masyarakat madiun menciptakan sambal yang begitu enak dengan cita rasa yang unik.
Dan tentu saja sambal pecel ini dilengkapi dengan kulupan dari sayur-sayuran, sperti bunga turi, daun ubi jalar, kunci, kemangi, lamtoro muda dll. Kulupan itu tergantung selera, kadang dimodifikasi sediri seiring keinginan konsumen. Ada aklanya ditambahi srundeng dan kering.
Dibawah ini resep dari sambal pecel khas Madiun. Tetapi jika kalian tidak ingin repot membuatnya, kalian bisa membeli sambal pecel kering yang udah jadi. Banyak dijumpai di toko makanan khas atau di pasar tradisional.

Bahan Kuah Pecel :
100 gr kacang tanah, goreng matang
2 bh cabai merah rebus
3 bh cabai rawit rebus
5 cm kencur
3 lbr daun jeruk purut
½ sdt terasi goreng
1 sdt gula merah
½ sdt garam
1 sdt asam jawa

Siapakah Retno Dumilah Itu?

Siapakah retno dumilah itu? dibawah ini adalah sebuah kutipan yang berbahasa jawa tentang sejarah retno dumilah.
aden Ayu Retno Dumilah iku putra turunne Pangeran Timoer Bupati kang sepisananing Madiun kang wektu isih jeneng Purabaya,kang mengku dadi Bupati Purabaya wiwit tahun 1568 nganti 1586. Kurang luwih tahun 1586 Keraton Pajang ditelukake dening Keraton Mataram Kabupaten Purabaya dipendhegani dening Pangeran Timoer kang nduweni gelar Panembahan Rama.Panjenengan rumangsa nduweni hak dadi ahli warise Keraton Pajang,Panjenengan ora gelem thunduk marang ketaon Mataram

Baca lebih lanjut

Aksi Mengecam Israel

Aksi penentangan terhadap ekspansi Isrel ke Palestina kembali terjadi di daerah. Hari ini gerakan penolakan itu dilakukan oleh para aktivis Partai keadilan sejahtera (PKS) Kabupaten dan Kota Madiun.  Dalam aksi ini, para orator menyerukan akan penolakan dan kecaman terhadap aksi irael yang biadab.

Beberapa hari kemarin telah diberitakan tewasnya penduduk palestina yang ditembaki oleh tentara israel karena menolak penggusuran dan pembongkaran Masjidil Aqsa. Telah diketahui sebelumnya bahwa isreal berencana menghancurkan Masjidil Aqsa yang dulu pernah jadi kiblat umat islam. Rencana itu seiring dengan dibangunnya tembok ratapan sebagai bekas (reruntuhan) kuil sulaiman. Kontal  hal itu mengundang protes umat islam dan penduduk palestina pada khusunya.

Aksi yang dilakukan para kadder PKS ini sontak membuat mata kita terbelalak akan kejadian yang sebenarnya sangat membuat hati kita miris dan prihatin. Bahwa penjajahan di atas dunia masih terjadi dan UUD 45 mengamanahkan pad kita untuk menolak setiap penjajahan. Oleh karena itu masyarakat Madiun (indonesia) sudah sangat wajar jika kita mengecam dan menolak aksi israel pada palestina.

Sejarah Kabupaten Madiun

Kabupaten Madiun ditinjau dari pemerintahan yang sah, berdiri pada tanggal paro terang, bulan Muharam, tahun 1568 Masehi tepatnya jatuh hari Kamis Kliwon tanggal 18 Juli 1568 / Jumat Legi tanggal 15 Suro 1487 Be – Jawa Islam.
Berawal pada masa Kesultanan Demak, yang ditandai dengan perkawinan putra mahkota Demak Pangeran Surya Patiunus dengan Raden Ayu Retno Lembah putri dari Pangeran Adipati Gugur yang berkuasa di Ngurawan, Dolopo. Pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke desa Sogaten dengan nama baru Purabaya (sekarang Madiun). Pangeran Surya Patiunus menduduki kesultanan hingga tahun 1521 dan diteruskan oleh Kyai Rekso Gati. (Sogaten = tempat Rekso Gati)
Pangeran Timoer dilantik menjadi Bupati di Purabaya tanggal 18 Juli 1568 berpusat di desa Sogaten. Sejak saat itu secara yuridis formal Kabupaten Purabaya menjadi suatu wilayah pemerintahan di bawah seorang Bupati dan berakhirlah pemerintahan pengawasan di Purabaya yang dipegang oleh Kyai Rekso Gati atas nama Demak dari tahun 1518 – 1568.
Pada tahun 1575 pusat pemerintahan dipindahkan dari desa Sogaten ke desa Wonorejo atau Kuncen, Kota Madiun sampai tahun 1590.
Pada tahun 1686, kekuasaan pemerintahan Kabupaten Purabaya diserahkan oleh Bupati Pangeran Timur (Panembahan Rama) kepada putrinya Raden Ayu Retno Djumilah. Bupati inilah selaku senopati manggalaning perang yang memimpin prajurit-prajurit Mancanegara Timur.
Pada tahun 1586 dan 1587 Mataram melakukan penyerangan ke Purbaya dengan Mataram menderita kekalahan berat. Pada tahun 1590, dengan berpura-pura menyatakan takluk, Mataram menyerang pusat istana Kabupaten Purbaya yang hanya dipertahankan oleh Raden Ayu Retno Djumilah dengan sejumlah kecil pengawalnya. Perang tanding terjadi antara Sutawidjaja dengan Raden Ayu Retno Djumilah dilakukan disekitar sendang di dekat istana Kabupaten Wonorejo (Madiun).
Pusaka Tundung Madiun berhasil direbut oleh Sutawidjaja dan melalui bujuk rayunya, Raden Ayu Retno Djumilah dipersunting oleh Sutawidjaja dan diboyong ke istana Mataram di Plered (Jogjakarta) sebagai peringatan penguasaan Mataram atas Purbaya tersebut maka pada hari Jumat Legi tanggal 16 Nopember 1590 Masehi nama “Purbaya” diganti menjadi “Madiun”.